Wednesday, August 16, 2006

Siroh Sahabat

Abu Bakar Ash-Shidiq r.a, Sahabat Yang Dijamin Masuk Syurga

Ia Adalah Orang Pertama Yang Akan Masuk Surga Setelah Rasulullah SAW

Ketika Rasulullah Muhammad Saw menceritakan suatu kisah yang berkaitan dengan peristiwa Isra Mi’raj, beliau berkata, “kemudian Jibril menarik tanganku untuk menunjukkan kepadaku pintu surga yang akan dimasuki oleh umatku.”

Mendengar cerita Rasulullah Saw. Abu Bakar r.a. berkata dengan penuh semangat dan kerinduan, “Wahai Rasulullah aku ingin berada denganmu ketika itu, sehingga aku juga dapat melihat pintu surga tersebut.”

Rasulullah Saw terdiam sejenak dan berkata, “Kamu adalah orang pertama diantara umatku yang akan memasuki pintu surga tersebut.”


Ia Adalah Orang Yang Paling Banyak Disambut Oleh Seluruh Penghuni Syurga

Dilain waktu dikisahkan ketika Nabi Saw berkata, “Akan masuk surga seorang laki-laki yang mendapatkan sambutan penuh para penghuni surga, hingga masing-masing dari mereka berkata, “Selamat datang…datanglah kesini… datanglah kesini…”

Dengan penuh kerinduan, Abu Bakar r.a. berkata, “Wahai Rasulullah Saw, apakah yang telah diperbuat oleh orang itu sehingga ia bisa masuk surga?”

Mendengar perkataan Abu Bakar r.a. Nabi Saw. memandanginya dengan pandangan yang cerah dan mendalam lalu memberikan kabar gembira kepadanya dengan perkataannya, “Wahai Abu Bakar, orang tersebut adalah engkau.”


Seluruh Pintu Surga Akan Berebutan Memanggilnya Mengajaknya Masuk

Ketika Rasulullah Saw. itu berkata, “Barang siapa yang mengeluarkan dua macam harta fi sabilillah, maka ia akan dipanggil dari pintu surga… Wahai hamba Allah, sungguh ini perbuatan baik. Dan barang siapa yang selalu melaksanakan shalat, akan dipanggil dari pintu shalat. Dan barang siapa yang ikut berjihad, ia akan di panggil dari pintu jihad. Dan barang siapa yang selalu melaksanakan puasa, akan dipanggil dari pintu yang memancarkan air yang segar. Dan barang siapa yang selalu memberikan sedekah, akan di panggil dari pintu sedekah”.

Maka kemudian Abu Bakar r.a. bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah bisa seseorang dipanggil dari semua pintu surga tadi?” Mendengar pertanyaan Abu Bakar r.a. itu bibir Rasulullah Saw terbuka lalu berkata, “Ya, dan aku sangat berharap engkau termasuk satu diantara orang yang dipanggil dari semua pintu surga.” HR. Bukhari )


Bidadari Tercantik Telah Disiapkan Untuk Abu Bakar Ash – Shiddiq ra

Manakala Nabi Saw. dimikrajkan keatas langit dan memasuki surga Adn, beliau melihat seorang bidadari yang sangat cantik bagaikan bulan purnama yang kecantikannya tidak ada bandingannya. Bulu matanya lentik bagaikan lambaian sayap burung rajawali. Kemudian, Rasulullah Saw. bertanya kepadanya, “Untuk siapa kamu?”

Ia menjawab pertanyaan Rasulullah Saw, “Aku (dipersiapkan) untuk seorang khalifah setelah engkau”.



Dikutip dari Buku 100 Kisah Teladan Abu Bakar RA, penulis: M. Shiddiq Al-Minsyawi

Kisah Sepotong Kain Putih

Hari ini ada ribuan gulung kain, diperjual-belikan di pasar-pasar di kota ini,
Hari ini ada sedemikian banyak kain putih, yang sedang dibeli, diukur dan dipotong,
Hari ini ada sedemikian banyak kain putih yang siap digunakan sebagai kain kafan,
Hari ini ada sedemikian banyak kain kafan yang seolah bertanya untuk siapa ia akan dibeli.

Esok hari, siapa gerangan pembeli berikutnya,
Bisa jadi kain putih itu akan dibeli orang yang tidak kita kenal,
Bisa jadi kain putih itu kita sendiri yang membelinya untuk tetangga atau keluarga terdekat kita,
Bisa jadi seseorang sedang membelikannya untuk jenazah kita yang sedang menunggu dikubur,

Engkau boleh saja tertawa, tapi bisa jadi kain kafanmu ada di truk pengirim barang yang sedang diparkir di pinggir toko kain itu,
Engkau boleh saja berencana, tapi bisa jadi kain kafanmu sedang dipesan si pemilik toko,
Engkau boleh saja tidur nyenyak, tapi bisa jadi seorang penenun sedang memintal kain kafanmu.
Engkau boleh saja menikmati keindahan alam pertanian, tapi boleh jadi seorang petani sedang memanen kapas bahan kain kafanmu.

Kita tidak tahu kapan hidup kita berakhir,
Kita juga tidak tahu kain kafan mana yang akan menemani kita di kuburan,
Tapi yang jelas kain itu ada di suatu tempat,

Kain putih itu sendiri tidak pernah tahu kepada siapa ia akan digunakan,
Seandainya ia bisa berbicara, tentu ia akan meminta agar digunakan pada orang soleh yang selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan berikutnya…

Sumber : www.kebunhikmah.com